Kamis, 12 Januari 2012

Sepupuku malang sepupuku sayang


’’You’ll never enjoy your life,
Living inside the box
You’re so afraid of taking chances,
How you gonna reach the top? ”
Dering suara Handphone membuyarkan lamunanku
“Halo,Assalamu ‘alaikum bundaaa.... J”sapaku
“Sayaaang, bunda hari ini nggak bisa pulang ada urusan yang harus bunda selesaikan ya??”jawabnya.
Kata kata itu tak asing lagi di telingaku, Bunda selau berangkat pagi dan pulang pagi lagi, terkadang tak ada waktu untukku begitupun ayah, semua sibuk dengan urusannya sendiri sendiri.
Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 00.06 namun mataku masih enggan terpejam, baru kusadari besok ada ulangan Sejarah pelajaran yang bener-bener membuatku mati kutu. Kubuka laptopku dan ku pelajari materi materi yang sudah diberikan guru, seenggaknya aku bisa ngerjain dua atau tiga nomor nantinya.
Dua jam....
Tiga jam...
Aku tertidur didepan laptop yang masih menyala dengan playlist lagu-lagu favoritku.
Pagi harinya saat ku memasuki ruangan kelas semua mata tertuju padaku entah apa ada yang salah dengan diriku saat ini??
“Ify Sepatumu beli didua toko yakkk??!!!”suara Ozy dari belakangku
Spontan kulirik sepatuku yang ternyata bukan pasangannya. Hufttt betapa malunya aku  didepan Ozy sosok yang kukagumi sampai saat ini.
Jam pertama ulangan harian Sejarah, aku lebih memilih duduk di belakang sendiri tukeran sama Agni nggak pede duduk di dipen sendiri dengan  sepatu dua toko. Gugup campur Salah tingkah masalahnya bangku samping kiriku Ozy. Keringat mulai bercucuran dipipiku bar 30 menit ulangan berlangsung mataku berkunang kunang dan setelah itu aku tak tau lagi apa yang terjadi.
Saat kubuka mataku kulihat seperti tak ada seorangpun yang menemaniku, iya hanya Febby teman sebangkuku dan Sivia.
“Ify,,?? Kamu nggak apa apa??” tanya Sivia
“emm,, enggak apa apa kok”jawabku
“Fy, tadi Ozy lho yang bantuin bawa kamu ke UKS” Febby mengejekku
“Whallaahh Ify pengagum Rahasianya Ozy yahhh???”tanya Sivia seperti tak tau apa apa
Terjadi percakapan gaje antara aku, Febby, dan Sivia.
“kriiiiiing” bel Istirahat pertama berbunyi
“lhooh baru istirahat ya?? Tanyaku berarti kalian meninggalkan mapel sejarah?tanyaku
“ahh nggak apa apa Fy,, kita kan baikkkk”jawab Ify
Setelah bel istirahat berbunyi kulihat pasukan 10-A berbondong bondong masuk UKS namun sayangnya tak kulihat sosok Ozy disitu. Sivia sama Febby dipanggil guru sejarah untuk ngelanjutin ulangan sejarah di jam istirahat, rasanya aku ngerasa bersalah banget sama mereka . Tak berapa lama kemudian satu persatu meninggalkanku. Dan tak ada lagi yang menemaniku. Karena kurasa keaadanku udah mendingan kuputuskan untuk kembali ke kelas, waktu ku buka pintu UKS darrrr didepanku ada Ozy .
“Fy? Kamu tadi kenapa?”tanyanya
“mungkin kecapekan aja tadi pagi juga nggak sarapan”jawabku
“ooohh.. Fy kamu nggak apa apakan ke kelas sendiri?? soalnya aku mau ke kantor guru”Ozy menimpali
“iyaaJ nggak apa apa ”jawabku lemah
Aku langsung menuju kelasku,namun tak ada seorangpun didalam ruangan “perasaan ini masih istirahat”fikirku. Aku baru teringat tentang sepatuku. Mungkin masih di UKS soalnya tadi aku lupa pakai sepatu. 5 menit.. 10 menit “pada kemana sihh nggak balik balik apa jangan jangan ??? “Iffffyyyyyyy!!!!!!!!!” suara Ozy mengagetkanku . “Ini sepatu kamu kan?? Tadi ketinggalan di UKS oh yhaa temen temen ada di Lab Biologi tadi nggak sempet kasih tau kamu hehe maaf yaah”terang Ozy . “Lab Biologi?? Ngapaiiiiin????perasaan hari ini nggak ada pelajaran Biologi??”tanyaku. “Bawelll Lhuu udah ayoo Fy!!!!” Aku segera berjalan mengikuti langkah ozy.
’’You’ll never enjoy your life,
Living inside the box
You’re so afraid of taking chances,
How you gonna reach the top? ”
“Pricill??? Ngapain  dia telfon apa nggak diajar?” batinku
“Halo Pricill?”jawabku
“iya ini bener keluarganya Pricill bukan? Begini, tadi Keke pingsan di Sekolah sekarang dia dibawa kerumah sakit”
Pembicaraanku dengan penelfon tiba tiba terputus, sejenak ku terdiam tanpa kata.
Pricill adik sepupuku yang juga satu sekolah sama aku hanya saja kelasnya beda aku di X-A Pricill  di X-F
“Kenapa Fy??”tanya Ozy sambil terus berjalan menuju lab Biologi.
“emmmm,,, Pricill masuk Rumah sakit Zy...”ucapku
“lhahhhh?tadi kayaknya aku masih ketemu dehh Fy”jawabnya
“iya tadi,, lha wong katanya pingsan di depan X-E..”
“Ya udah Fy nanti pulang sekolah ke Rumah sakit bareng aja.. tinggal satu jam pelajaran lagi kan nanggung”
“i...iiii...iiiyyyyyy....iiiiyyyaaaa”jawabku terbata bata.
Pricill emang lumayan deket sama Ozy, tapi nggak Cuma Ozy . Gabriel yang disuka Shilla temen sekelasku deket sama dia, Debo yang juga ditaksir Febby sohibku juga deket sama Pricill. Sosok yang selalu ceria dan memang pinter cari perhatian. Tapiii kenapa akhir akhir ini...
“Fy??? Ngalamun yahhhh nanti nabrak pintu lhooo”ucap Ozy membuyarkan lamunanku ketika sampai di Lab. Biologi.
(skip)
Pulang sekolah tanpa basi basi aku langsung pulang seperti biasa suasana rumah Cuma ada 2 pembantu 1 Satpam aku akrab memanggilnya “Budhe sama Pakdhe”
“Mbak, tadi Ibu pulang sebentar nitip ini..(menyerahkan sebuah kado kecil)”
“terus sekarang bunda kemana???”
“balik lagi ke kantor ada urusan yang belum diselesaikan.”
“ahh mesti!!! Kaya nggak ada waktu untukku!”
“sabarrr mbak,,, pasti ada hikmahnya dibalik semua ini”hiburnya
Aku menangis dipangkuan Budhe Marni( Pembantu di Rumahku) meluapkan apa yang aku rasakan selama ini.
“Tweetttt tweeeeet ess emmm essss”
Kulihat LCD handphoneku ternyata Ozy kubuka smsnya “Fy.. aku OTW siap siap yhhaa” baru keinget kalau aku sama Ozy mau ke Rumah sakit menjenguk Pricill.
“Budhee, Pricill masuk rumah sakit, udah denger belum?”Tanyaku
“oohh, iya tadi ayah mbak udah nelfon ke ruamah ngasih kabar  kalau Mbak Pricill dibawa ke Rumah sakit”jawabnya.
“jadi ayaahpun udah tau???yaudahh baguslah, Budhe aku mau ke Rumah sakit bareng temenku nanti bilangin kalau ayah sama bunda pulang.”
“iya Zy..” sending delivered.
15 menit kemudian Ozy sudah sampai di rumahku dengan scoopy coklat putihnya, mungkin ada perasaan sedikit canggung gaje gimana gitu.
“yaudahh buruan naik”perintah Ozy
Sesampainya dirumah sakit kutemui disana hanya ada tante Winda(mamahnya Keke).
“Assalamu ‘alaiikum,sendirian aja tante???” sapaku
“Ify....(sambil tersedu sedu menangiiiss)”
“Tante kenapaaa??”tanyaku
“Pricill sampai saat ini belum sadarkan diri sayaaang”
Kucoba untuk menenangkan hati tante Winda.
Tak berapa lama kemudian setelah kedatanganku, datang Debo datang bersama ayah dan ibunya karena memang Ibunya Debo kenal dekat dengan Keke. Aku dan Ozy memutuskan untuk keluar ruangan.
“Fy?? Pricill sakit apa siihh??”
Aku hanya geleng geleng.
“akhir akhir ini Pricill tuh sering sms aku yang sedih sedih gitu Fy..”
“Iyaa Zyy.. saat saat ini dia memang butuh motivasi.” jawabku
“ehh Fy.. itu Gabriel kan?? Dia pacarnya Pricill yahhh??”
“nggak kok cuma deket aja..”
“Heeiiii , gimana keadaan Pricill??“Gabriel menyapa
“sampai saat ini belum sadarkan diri , masuk aja yuukkk”
Pricill perlahan lahan membuka matanya, saat matanya terbuka disebutnya nama “kak Ozy, Gabriel,Debo J aku nggak apa apa kok” ucap Pricill
“yang sabar Cill kamu pasti sembuh”ucap Ozy
“iya kak ,,makasihhh buat semuanya... “
Malam ini Pricill akan di rontgen dan tes darah besok pagi hasilnya sudah keluar, disepanjang perjalanan pulang aku tak henti hentinya melamun, saat berhenti di lampu merah sosok gadis kecil berpakaian lusuh digendong wanita paruhbaya menyebrang jalan. Rasanya tak kuasa aku melihat semua ituu mungkin aku digendong terakhir ketika seumuran dengan gadis kecil itu.Tak kurasa air mataku menetes di pipiku saat Ozy menengok ke arahku.  “Fy kamu nangiss????” tanyanya. Spontan kuhapus air mataku aku menjawab kalau hanya kelilipan debu doang.
Keesokan harinya di Sekolah aku cerita tentang Ozy sama Febby...
“sabaaaar dehhh Fyy..... nasib kita sama huuuuhuuuuu”
“iyya karena kita wanita nggak mungkin memulai Febb,,,”
“waaahhh kayaknya diam diam ada pengagum rahsianya Ozy niiiii” bisik Sivia mengagetkanku.
“hhaaahh??? Apaaan ??”sanggah ku
“hayyoooo ngaku... ntar kalau nggak ngaku aku bilangin sama Ozy lhoooo”
“iya iya deeehhhh Via cantikku manisku “
Aku memang kalau dipaksa belakangnya pasti nyerahhh tapi ejek Via bisa membuatku sedikit tersenyum untuk hari ini. Sahabat baruku  Sivia dan Febby yang selalu menghiburku dan memberikan semangat untukku. Saat Ozy masuk kelas dia lanngsung tanya ke Aku, “bagaimana keadaannya Pricill Fy??” , aku menjawab kalau pagi ini hasilnya tesnya baru akan keluar.
Saat itu aku baru inget kalau sivia belum aku kasih tau masalah Pricill,, alhasil aku cerita panjang soal kemarin aku pergi sama Ozy, masih saja ada waktu buat Sivia sama Febby mengejekku.
”Kenapa aku dari dulu gini Febb, aku nggak pernah bisa mendapatkan apa yang kuinginkan, Rio udah nggak mungkin lagi ,, bahkan mungkin dia udah lupa dengan seorang “ALYSSA SAUFIKA UMARI(aku)”, tapi kalau Ozy selain dia udah suka sama cewek ,dia akhir akhir ini juga deket sama Pricill sepupuku sendiri, padahal Ozy tuu lebih dari sekedar harapan saja, mungkin semua udah ada di diaa aku sukanya ituuu rajin, pinter,sholeh, manis pula... menurutmu aku harus gimana Febbb???”
“Aduhhhhh Fy,, kamu cerita sama orang yang salah lha wong aku aja nggak becus masalah begituaannnn!!!” ceplos Febby
“Ahh yaudahhlahhh ribet amat mikir kaya gituan tooh jodoh udah diatur sama yang di atas”sambungku
Sore ini aku menjenguk Pricill ke rumah sakit bareng Sivia,kujumpai disana sudah ada Ozy sama Deva salah satu temen deketnya Pricill yang juga lumayan akrab sama Ozy. Hasil tes sudah keluar ternyata Pricill terkena penyakit Leukemia. Ku coba untuk memotivasi Pricill sebisaku, karena aku juga bukan orang yang tegar dan bisa menerima apa yang terjadi pada diriku. Saat itu juga Ozy memberi semangat dan motivasi kepada Pricill.”seorang Pricillia Agatha bukan Orang yang lemah kita semua ada disampingmu.”kalimat terakhir dari apa yang diucapkan Ozy. Pricill meminta untuk berbicara empat mata hanya dengan Ozy. Aku, Sivia, dan Deva keluar dari  ruangan karena kebetulan tante Winda sama Om Duta lagi ke Musholla, Sivia menepuk punggungku berusaha menenangkanku. Saat itu datang Debo dan temen temen Pricill yang lain, juga datang tante Winda. Aku nggak kuat harus ngomong apa Via mewakiliku untuk menyampaikan bahwa Pricill ingin bicara empat mata dengan Ozy. Memang Pricill sering curhat ke aku masalah dia sama Ozy, kadang aku berfikir betapa bodohnya diriku aku lebih dulu mengenal Ozy dibanding Pricill tapi kenapa Pricill bisa lebih deket sama Ozy. Aku menghindar dari mereka semua kucoba merenung di taman rumah sakit. Kucoba untuk introspeksi diri dengan apa yang terjadi pada diriku selama ini,, haus akan kasih sayang orang tua, cinta selalu bertepuk sebelah tangan, mungkin aku lebih baik pergi dari dunia ini tak ada yang mengharapkan kehadiranku, kadang hanya datang saat mereka butuh, tak memperdulikanku saatku rapuh. Kuberjalan dengan tatapan kosong ditengah ramainya kota, dipinggir jalan raya mobil-mobil lalu lalang.
Entah apa yang telah terjadi pada diriku saat kubuka mata aku berada tempat asing semua serba putih, mungkinkah aku telah pergi dari dunia.
“Ify....(bisikan lemah membuat penglihatanku semakin jelas”
“Rio..??? itukah kamuu??”ucapku
“Iya Ifyy aku Rio....”jawabnya
Aku hanya bisa meneteskan mata dan bertanya Bunda sama ayahhh???
“Bunda dan ayahmu ada disebelah kananmu Fy”kata Rio
Saat ku menoleh ke kananku semakin aku tak kuasa melihatnya Ayah bersujud menghadap sang kuasa saat mereka salam aku merintih “Bundaaaa” spontan Ayah dan bunda menghampiri dan memelukku, “Ifyyyy,, maafkan kami berdua selama ini kurang memperhatikanmu, Bunda janji mulai saat iniseluruh waktu bunda hanya untuk kamu Ifyyy , bunda sayang Ifyy”
Aku tak bisa berkata apa apa, saat kumencari sesosok Rio namun kini tak ada Rio diruangan ini apa mungkin hanya halusinasiku??
Ternyata itu bukan hanya sekedar halusinasi tadi Rio memang benar ada diruangan ini dan dialah yang membawaku ke tempat ini.”Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku Bundaa???”
“Rio menemukanmu didekat troroar, menurut saksi mata kamu tadi keserempet.. tapi jangan terlau di fikir dulu lahhh,, yang penting kamu nggak apa apa, kata Dokter hanya sedikit Shock,”
“Rio membawaku kesini sendiri ya Bundaa??”
“kemungkinan iyaa masalahnya saat ayah dan bunda baru tiba disini hanya ada Rio yang menemanimu...”
Tak berapa lama kemudian datang Sivia dan Ozy karena memang ruanganku dengan Sivia hanya terbatasi 3 kamar mungkin, yang membuatku  kaget Pricill yang berada dikursi Roda ikut menengokku, “Pricill???kaaammuu”
“maafkan akuuuu Fyyy.... ini semua gara gara aku L” ucap Pricill
“enggak kok Cill, memang apa hubungannya dengan kamu???”
“Ify jujur yaaa??? Ify suka sama Ozy kan??? Tadi kamu menghindar dari kita karena masalah aku ngomong empat mata sama Ozy tadi kan?? Jujurr!!!! Sivia sudah cerita semua ke aku, maafkan akuuu L
Seketika itu aku hanya terdiam tak mampu berkata apa apa, kupejamkan mataku kutatap mata Ozy, senyuman manis itu seakan menjawab apa yang aku harapkan selama ini.
“Riooo???”terlihat sosok Rio dibalik pintu
Saat ku panggil akhirnya Rio masuk keruangan dan nggak salah lagi itu Rio, ada perasaan bahagia, itu artinya Rio belum melupakanku, saat itu juga ia datang bersama Zahra cewek Rio sekarang haemmmm,, dulu waktu SMP memang aku ngefans sama kak Zahra hhahahhiii .”Ciiiieeee Rioooo.. kak Zahra kok mau sihh sama cowok kaya Rio, adek kelas pula???”
“husssshhhh apa-an lu Fy..... emang aku kurang apa??? Terus kenapa lu dulu suka sama aku????”
“kurangnya??? Apppa yaaaa??? Banyak lahhh?? Suka sama kamu? Itukan duuulluuu... wleeekkkk :p”
“emang ada yang bisa ngambil hati kamu selain aku????” ejek Rio
“ada!!!!” sanggahku
“siappaaaa???”
“ozy”(jawabku enteng)
“Wooooooooooooo “ ucap semua yang berada didalam ruangan dengan kompaknya.
Kulirik wajah Ozy tersenyum senyum sendiri.. “Zy aku udah jujur nihh ya kamu nggak bakal membenci aku kan ??? aku tau kamu ada yang lain tapi kumohon jangan benci aku ya Zyyy...”
“kenapa harus benciiiiii??? Itu hak kamu untuk ngungkapin perasaanmu..”jawab Ozy
“bila kau benar benar sayang ungkapkan apa yang ingin kamu ungkapkan..,,!!” sambung Rio
3 bulan kemudian
Pricill datang dari Singapura setelah menjalani terapi disana dan alhasil keadaanya berangsur angsur normal, kini aku bersahabat lagi dengan Rio. Febby mulai memberanikan diri untuk lebih mengenal Debo, Sivia masih aktif dengan persiapannya untuk Olimpiade.
Malam ini Pricill ngadain Syukuran untuk kesembuhannya, malam itu juga Deva menyatakan perasaannya kepada Pricill, dulu Deva hanya dinggap sebagai sahabatnya walaupun kelihatannya ramah namun sebenarnya cuek. Pricill lebih seneng sama Debo walaupun kelihatanya cuek tapi perhatian namun itu dulu, sekarang sudah berbeda ia mulai belajar menerima Deva.
“Ifyy...”sapa Ozy
“kamu masih ngefans yah sama aku??”tanya Ozy dengan polosnya.
Ahh ni cowok nggak romantis banget siiihh batinku.
“yaudahhh jadian yuuukkkkk!!!!!”
hahaha mungkin pembaca udah tau jawabannya apa

THE END