’’You’ll
never enjoy your life,
Living inside the box
You’re so afraid of taking chances,
How you gonna reach the top? ”
Living inside the box
You’re so afraid of taking chances,
How you gonna reach the top? ”
Dering suara Handphone membuyarkan
lamunanku
“Halo,Assalamu ‘alaikum bundaaa.... J”sapaku
“Sayaaang, bunda hari ini nggak bisa
pulang ada urusan yang harus bunda selesaikan ya??”jawabnya.
Kata kata itu tak asing lagi di
telingaku, Bunda selau berangkat pagi dan pulang pagi lagi, terkadang tak ada
waktu untukku begitupun ayah, semua sibuk dengan urusannya sendiri sendiri.
Kulihat jam dinding menunjukkan pukul
00.06 namun mataku masih enggan terpejam, baru kusadari besok ada ulangan
Sejarah pelajaran yang bener-bener membuatku mati kutu. Kubuka laptopku dan ku
pelajari materi materi yang sudah diberikan guru, seenggaknya aku bisa ngerjain
dua atau tiga nomor nantinya.
Dua jam....
Tiga jam...
Aku tertidur didepan laptop yang masih
menyala dengan playlist lagu-lagu favoritku.
Pagi harinya saat ku memasuki ruangan
kelas semua mata tertuju padaku entah apa ada yang salah dengan diriku saat ini??
“Ify Sepatumu beli didua toko
yakkk??!!!”suara Ozy dari belakangku
Spontan kulirik sepatuku yang ternyata
bukan pasangannya. Hufttt betapa malunya aku
didepan Ozy sosok yang kukagumi sampai saat ini.
Jam pertama ulangan harian Sejarah,
aku lebih memilih duduk di belakang sendiri tukeran sama Agni nggak pede duduk
di dipen sendiri dengan sepatu dua toko.
Gugup campur Salah tingkah masalahnya bangku samping kiriku Ozy. Keringat mulai
bercucuran dipipiku bar 30 menit ulangan berlangsung mataku berkunang kunang
dan setelah itu aku tak tau lagi apa yang terjadi.
Saat kubuka mataku kulihat seperti tak
ada seorangpun yang menemaniku, iya hanya Febby teman sebangkuku dan Sivia.
“Ify,,?? Kamu nggak apa apa??” tanya
Sivia
“emm,, enggak apa apa kok”jawabku
“Fy,
tadi Ozy lho yang bantuin bawa kamu ke UKS” Febby mengejekku
“Whallaahh
Ify pengagum Rahasianya Ozy yahhh???”tanya Sivia seperti tak tau apa apa
Terjadi
percakapan gaje antara aku, Febby, dan Sivia.
“kriiiiiing”
bel Istirahat pertama berbunyi
“lhooh
baru istirahat ya?? Tanyaku berarti kalian meninggalkan mapel sejarah?tanyaku
“ahh
nggak apa apa Fy,, kita kan baikkkk”jawab Ify
Setelah
bel istirahat berbunyi kulihat pasukan 10-A berbondong bondong masuk UKS namun
sayangnya tak kulihat sosok Ozy disitu. Sivia sama Febby dipanggil guru sejarah
untuk ngelanjutin ulangan sejarah di jam istirahat, rasanya aku ngerasa
bersalah banget sama mereka . Tak berapa lama kemudian satu persatu
meninggalkanku. Dan tak ada lagi yang menemaniku. Karena kurasa keaadanku udah
mendingan kuputuskan untuk kembali ke kelas, waktu ku buka pintu UKS darrrr
didepanku ada Ozy .
“Fy?
Kamu tadi kenapa?”tanyanya
“mungkin
kecapekan aja tadi pagi juga nggak sarapan”jawabku
“ooohh..
Fy kamu nggak apa apakan ke kelas sendiri?? soalnya aku mau ke kantor guru”Ozy
menimpali
“iyaaJ nggak apa apa ”jawabku lemah
Aku
langsung menuju kelasku,namun tak ada seorangpun didalam ruangan “perasaan ini
masih istirahat”fikirku. Aku baru teringat tentang sepatuku. Mungkin masih di
UKS soalnya tadi aku lupa pakai sepatu. 5 menit.. 10 menit “pada kemana sihh
nggak balik balik apa jangan jangan ??? “Iffffyyyyyyy!!!!!!!!!” suara Ozy
mengagetkanku . “Ini sepatu kamu kan?? Tadi ketinggalan di UKS oh yhaa temen
temen ada di Lab Biologi tadi nggak sempet kasih tau kamu hehe maaf yaah”terang
Ozy . “Lab Biologi?? Ngapaiiiiin????perasaan hari ini nggak ada pelajaran
Biologi??”tanyaku. “Bawelll Lhuu udah ayoo Fy!!!!” Aku segera berjalan
mengikuti langkah ozy.
’’You’ll
never enjoy your life,
Living inside the box
You’re so afraid of taking chances,
How you gonna reach the top? ”
Living inside the box
You’re so afraid of taking chances,
How you gonna reach the top? ”
“Pricill??? Ngapain dia telfon apa nggak diajar?” batinku
“Halo Pricill?”jawabku
“iya ini bener keluarganya Pricill bukan?
Begini, tadi Keke pingsan di Sekolah sekarang dia dibawa kerumah sakit”
Pembicaraanku dengan penelfon tiba
tiba terputus, sejenak ku terdiam tanpa kata.
Pricill adik sepupuku yang juga satu
sekolah sama aku hanya saja kelasnya beda aku di X-A Pricill di X-F
“Kenapa Fy??”tanya Ozy sambil terus
berjalan menuju lab Biologi.
“emmmm,,, Pricill masuk Rumah sakit
Zy...”ucapku
“lhahhhh?tadi kayaknya aku masih
ketemu dehh Fy”jawabnya
“iya tadi,, lha wong katanya pingsan
di depan X-E..”
“Ya udah Fy nanti pulang sekolah ke
Rumah sakit bareng aja.. tinggal satu jam pelajaran lagi kan nanggung”
“i...iiii...iiiyyyyyy....iiiiyyyaaaa”jawabku
terbata bata.
Pricill emang lumayan deket sama Ozy,
tapi nggak Cuma Ozy . Gabriel yang disuka Shilla temen sekelasku deket sama
dia, Debo yang juga ditaksir Febby sohibku juga deket sama Pricill. Sosok yang
selalu ceria dan memang pinter cari perhatian. Tapiii kenapa akhir akhir ini...
“Fy??? Ngalamun yahhhh nanti nabrak
pintu lhooo”ucap Ozy membuyarkan lamunanku ketika sampai di Lab. Biologi.
(skip)
Pulang sekolah tanpa basi basi aku
langsung pulang seperti biasa suasana rumah Cuma ada 2 pembantu 1 Satpam aku
akrab memanggilnya “Budhe sama Pakdhe”
“Mbak, tadi Ibu pulang sebentar nitip
ini..(menyerahkan sebuah kado kecil)”
“terus sekarang bunda kemana???”
“balik lagi ke kantor ada urusan yang
belum diselesaikan.”
“ahh mesti!!! Kaya nggak ada waktu
untukku!”
“sabarrr mbak,,, pasti ada hikmahnya
dibalik semua ini”hiburnya
Aku menangis dipangkuan Budhe Marni(
Pembantu di Rumahku) meluapkan apa yang aku rasakan selama ini.
“Tweetttt
tweeeeet ess emmm essss”
Kulihat LCD handphoneku ternyata Ozy kubuka smsnya “Fy.. aku OTW siap siap yhhaa” baru keinget kalau aku sama Ozy mau
ke Rumah sakit menjenguk Pricill.
“Budhee, Pricill masuk rumah sakit,
udah denger belum?”Tanyaku
“oohh, iya tadi ayah mbak udah nelfon
ke ruamah ngasih kabar kalau Mbak Pricill
dibawa ke Rumah sakit”jawabnya.
“jadi ayaahpun udah tau???yaudahh
baguslah, Budhe aku mau ke Rumah sakit bareng temenku nanti bilangin kalau ayah
sama bunda pulang.”
“iya
Zy..” sending
delivered.
15 menit kemudian Ozy sudah sampai di
rumahku dengan scoopy coklat putihnya, mungkin ada perasaan sedikit canggung
gaje gimana gitu.
“yaudahh buruan naik”perintah Ozy
Sesampainya dirumah sakit kutemui
disana hanya ada tante Winda(mamahnya Keke).
“Assalamu ‘alaiikum,sendirian aja
tante???” sapaku
“Ify....(sambil tersedu sedu
menangiiiss)”
“Tante kenapaaa??”tanyaku
“Pricill sampai saat ini belum
sadarkan diri sayaaang”
Kucoba untuk menenangkan hati tante
Winda.
Tak berapa lama kemudian setelah
kedatanganku, datang Debo datang bersama ayah dan ibunya karena memang Ibunya
Debo kenal dekat dengan Keke. Aku dan Ozy memutuskan untuk keluar ruangan.
“Fy?? Pricill sakit apa siihh??”
Aku hanya geleng geleng.
“akhir akhir ini Pricill tuh sering sms
aku yang sedih sedih gitu Fy..”
“Iyaa Zyy.. saat saat ini dia memang
butuh motivasi.” jawabku
“ehh Fy.. itu Gabriel kan?? Dia
pacarnya Pricill yahhh??”
“nggak kok cuma deket aja..”
“Heeiiii , gimana keadaan Pricill??“Gabriel
menyapa
“sampai saat ini belum sadarkan diri ,
masuk aja yuukkk”
Pricill perlahan lahan membuka
matanya, saat matanya terbuka disebutnya nama “kak Ozy, Gabriel,Debo J aku nggak apa apa kok” ucap Pricill
“yang sabar Cill kamu pasti
sembuh”ucap Ozy
“iya kak ,,makasihhh buat semuanya... “
Malam ini Pricill akan di rontgen dan
tes darah besok pagi hasilnya sudah keluar, disepanjang perjalanan pulang aku
tak henti hentinya melamun, saat berhenti di lampu merah sosok gadis kecil
berpakaian lusuh digendong wanita paruhbaya menyebrang jalan. Rasanya tak kuasa
aku melihat semua ituu mungkin aku digendong terakhir ketika seumuran dengan
gadis kecil itu.Tak kurasa air mataku menetes di pipiku saat Ozy menengok ke
arahku. “Fy kamu nangiss????” tanyanya.
Spontan kuhapus air mataku aku menjawab kalau hanya kelilipan debu doang.
Keesokan harinya di Sekolah aku cerita
tentang Ozy sama Febby...
“sabaaaar dehhh Fyy..... nasib kita
sama huuuuhuuuuu”
“iyya karena kita wanita nggak mungkin
memulai Febb,,,”
“waaahhh kayaknya diam diam ada
pengagum rahsianya Ozy niiiii” bisik Sivia mengagetkanku.
“hhaaahh??? Apaaan ??”sanggah ku
“hayyoooo ngaku... ntar kalau nggak
ngaku aku bilangin sama Ozy lhoooo”
“iya iya deeehhhh Via cantikku manisku
“
Aku memang kalau dipaksa belakangnya
pasti nyerahhh tapi ejek Via bisa membuatku sedikit tersenyum untuk hari ini.
Sahabat baruku Sivia dan Febby yang
selalu menghiburku dan memberikan semangat untukku. Saat Ozy masuk kelas dia
lanngsung tanya ke Aku, “bagaimana keadaannya Pricill Fy??” , aku menjawab
kalau pagi ini hasilnya tesnya baru akan keluar.
Saat itu aku baru inget kalau sivia
belum aku kasih tau masalah Pricill,, alhasil aku cerita panjang soal kemarin
aku pergi sama Ozy, masih saja ada waktu buat Sivia sama Febby mengejekku.
”Kenapa aku dari dulu gini Febb, aku
nggak pernah bisa mendapatkan apa yang kuinginkan, Rio udah nggak mungkin lagi
,, bahkan mungkin dia udah lupa dengan seorang “ALYSSA SAUFIKA UMARI(aku)”,
tapi kalau Ozy selain dia udah suka sama cewek ,dia akhir akhir ini juga deket
sama Pricill sepupuku sendiri, padahal Ozy tuu lebih dari sekedar harapan saja,
mungkin semua udah ada di diaa aku sukanya ituuu rajin, pinter,sholeh, manis
pula... menurutmu aku harus gimana Febbb???”
“Aduhhhhh Fy,, kamu cerita sama orang
yang salah lha wong aku aja nggak becus masalah begituaannnn!!!” ceplos Febby
“Ahh yaudahhlahhh ribet amat mikir
kaya gituan tooh jodoh udah diatur sama yang di atas”sambungku
Sore ini aku menjenguk Pricill ke
rumah sakit bareng Sivia,kujumpai disana sudah ada Ozy sama Deva salah satu
temen deketnya Pricill yang juga lumayan akrab sama Ozy. Hasil tes sudah keluar
ternyata Pricill terkena penyakit Leukemia. Ku coba untuk memotivasi Pricill
sebisaku, karena aku juga bukan orang yang tegar dan bisa menerima apa yang
terjadi pada diriku. Saat itu juga Ozy memberi semangat dan motivasi kepada
Pricill.”seorang Pricillia Agatha bukan Orang yang lemah kita semua ada
disampingmu.”kalimat terakhir dari apa yang diucapkan Ozy. Pricill meminta
untuk berbicara empat mata hanya dengan Ozy. Aku, Sivia, dan Deva keluar
dari ruangan karena kebetulan tante
Winda sama Om Duta lagi ke Musholla, Sivia menepuk punggungku berusaha
menenangkanku. Saat itu datang Debo dan temen temen Pricill yang lain, juga
datang tante Winda. Aku nggak kuat harus ngomong apa Via mewakiliku untuk
menyampaikan bahwa Pricill ingin bicara empat mata dengan Ozy. Memang Pricill
sering curhat ke aku masalah dia sama Ozy, kadang aku berfikir betapa bodohnya
diriku aku lebih dulu mengenal Ozy dibanding Pricill tapi kenapa Pricill bisa
lebih deket sama Ozy. Aku menghindar dari mereka semua kucoba merenung di taman
rumah sakit. Kucoba untuk introspeksi diri dengan apa yang terjadi pada diriku
selama ini,, haus akan kasih sayang orang tua, cinta selalu bertepuk sebelah
tangan, mungkin aku lebih baik pergi dari dunia ini tak ada yang mengharapkan
kehadiranku, kadang hanya datang saat mereka butuh, tak memperdulikanku saatku
rapuh. Kuberjalan dengan tatapan kosong ditengah ramainya kota, dipinggir jalan
raya mobil-mobil lalu lalang.
Entah apa yang telah terjadi pada
diriku saat kubuka mata aku berada tempat asing semua serba putih, mungkinkah
aku telah pergi dari dunia.
“Ify....(bisikan lemah membuat
penglihatanku semakin jelas”
“Rio..??? itukah kamuu??”ucapku
“Iya Ifyy aku Rio....”jawabnya
Aku hanya bisa meneteskan mata dan
bertanya Bunda sama ayahhh???
“Bunda dan ayahmu ada disebelah
kananmu Fy”kata Rio
Saat ku menoleh ke kananku semakin aku
tak kuasa melihatnya Ayah bersujud menghadap sang kuasa saat mereka salam aku
merintih “Bundaaaa” spontan Ayah dan bunda menghampiri dan memelukku, “Ifyyyy,,
maafkan kami berdua selama ini kurang memperhatikanmu, Bunda janji mulai saat
iniseluruh waktu bunda hanya untuk kamu Ifyyy , bunda sayang Ifyy”
Aku tak bisa berkata apa apa, saat
kumencari sesosok Rio namun kini tak ada Rio diruangan ini apa mungkin hanya
halusinasiku??
Ternyata itu bukan hanya sekedar
halusinasi tadi Rio memang benar ada diruangan ini dan dialah yang membawaku ke
tempat ini.”Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku Bundaa???”
“Rio menemukanmu didekat troroar,
menurut saksi mata kamu tadi keserempet.. tapi jangan terlau di fikir dulu
lahhh,, yang penting kamu nggak apa apa, kata Dokter hanya sedikit Shock,”
“Rio membawaku kesini sendiri ya
Bundaa??”
“kemungkinan iyaa masalahnya saat ayah
dan bunda baru tiba disini hanya ada Rio yang menemanimu...”
Tak berapa lama kemudian datang Sivia
dan Ozy karena memang ruanganku dengan Sivia hanya terbatasi 3 kamar mungkin,
yang membuatku kaget Pricill yang berada
dikursi Roda ikut menengokku, “Pricill???kaaammuu”
“maafkan akuuuu Fyyy.... ini semua
gara gara aku L”
ucap Pricill
“enggak kok Cill, memang apa
hubungannya dengan kamu???”
“Ify jujur yaaa??? Ify suka sama Ozy
kan??? Tadi kamu menghindar dari kita karena masalah aku ngomong empat mata
sama Ozy tadi kan?? Jujurr!!!! Sivia sudah cerita semua ke aku, maafkan akuuu L”
Seketika itu aku hanya terdiam tak
mampu berkata apa apa, kupejamkan mataku kutatap mata Ozy, senyuman manis itu
seakan menjawab apa yang aku harapkan selama ini.
“Riooo???”terlihat sosok Rio dibalik
pintu
Saat ku panggil akhirnya Rio masuk
keruangan dan nggak salah lagi itu Rio, ada perasaan bahagia, itu artinya Rio
belum melupakanku, saat itu juga ia datang bersama Zahra cewek Rio sekarang
haemmmm,, dulu waktu SMP memang aku ngefans sama kak Zahra hhahahhiii
.”Ciiiieeee Rioooo.. kak Zahra kok mau sihh sama cowok kaya Rio, adek kelas
pula???”
“husssshhhh apa-an lu Fy..... emang
aku kurang apa??? Terus kenapa lu dulu suka sama aku????”
“kurangnya??? Apppa yaaaa??? Banyak
lahhh?? Suka sama kamu? Itukan duuulluuu... wleeekkkk :p”
“emang ada yang bisa ngambil hati kamu
selain aku????” ejek Rio
“ada!!!!” sanggahku
“siappaaaa???”
“ozy”(jawabku enteng)
“Wooooooooooooo “ ucap semua yang
berada didalam ruangan dengan kompaknya.
Kulirik wajah Ozy tersenyum senyum
sendiri.. “Zy aku udah jujur nihh ya kamu nggak bakal membenci aku kan ??? aku
tau kamu ada yang lain tapi kumohon jangan benci aku ya Zyyy...”
“kenapa harus benciiiiii??? Itu hak
kamu untuk ngungkapin perasaanmu..”jawab Ozy
“bila
kau benar benar sayang ungkapkan apa yang ingin kamu ungkapkan..,,!!” sambung Rio
3 bulan kemudian
Pricill datang dari Singapura setelah
menjalani terapi disana dan alhasil keadaanya berangsur angsur normal, kini aku
bersahabat lagi dengan Rio. Febby mulai memberanikan diri untuk lebih mengenal
Debo, Sivia masih aktif dengan persiapannya untuk Olimpiade.
Malam ini Pricill ngadain Syukuran
untuk kesembuhannya, malam itu juga Deva menyatakan perasaannya kepada Pricill,
dulu Deva hanya dinggap sebagai sahabatnya walaupun kelihatannya ramah namun
sebenarnya cuek. Pricill lebih seneng sama Debo walaupun kelihatanya cuek tapi
perhatian namun itu dulu, sekarang sudah berbeda ia mulai belajar menerima
Deva.
“Ifyy...”sapa Ozy
“kamu masih ngefans yah sama
aku??”tanya Ozy dengan polosnya.
Ahh ni cowok nggak romantis banget
siiihh batinku.
“yaudahhh jadian yuuukkkkk!!!!!”
hahaha
mungkin pembaca udah tau jawabannya apa
THE END
0 komentar:
Posting Komentar